Rabu, 12 Desember 2012

perkembangan pemikiran manusia


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Penalaran Manusia” dengan baik.
Makalah merupakan karya tulis ilmiah karena disusun berdasarkan kaidah kaidah ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi \yang menggunakan teknik pengumpulan data, menggunakan metodologi penelitianyang relevan dan terarah pada pokok permasalahan yang berkaitan dengan bidang studimahasiswa. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata Pengantar Ekonomi Mikro. Untuk itu, makalah ini disusun dengan memakai bahasayang sederhana dan mudah untuk dipahami.
            Dan pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah ISBD, Bapak Syafruddin Syam yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, dan petunjuk hingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Sebagai sebuah makalah, tidak lepas dari kekurangan,oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkepentingan, guna penyempurnaan makalah ini. Selanjutnya terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini sehingga dapat diselesaikan. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat digunakan oleh pembaca dengan baik.


                                                                                                Medan, 8 Maret 2012


                                                                                                            Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umumnya pengetahuan seseorang tentang sesuatu dimulai dari adanya rangsangan dari suatu objek, rangsangan itu menimbulkan rasa ingin tahu yang mendorong seseorang untuk melihat, menyaksikan, mengamati, mengalami dan sebagainya.
Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan gejala-gejala alam, juga berusaha untuk memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi, serta berusaha untuk memahami masalah itu sendiri, ini semua menyebabkan manusia mendapatkan pengetahuan yang baik.
Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada, kemudian semakin bertambahnya dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya, setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimentasi ini, maka lahirlah ilmu pengetahuan yang mantap atau bagus.
Jadi, perkembangan alam pikiran manusia sampai dengan kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mantap, melalui 4 (empat) tahap yaitu tahap mitos, tahap penalaran deduktif (rasionalisme) atau tahap pemikiran rasional, tahap penalaran induktif (empirisme) atau tahap pemikiran empiris, dan akhirnya sampai ke tahap pengkristalan konsep metode ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari penalaran?
2.      Bagaimana proses perkembangan penalaran manusia?
3.      Bagaimana tahap perkembangan pola pikir manusia?

C. Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari penalaran
2.      Untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan penalaran manusia
3.      Untuk mengetahui tahap perkembangan pola pikir manusia





BAB II
PEMBAHASAN

Nalar adalah pertimbangan tentang baik buruk; akal budi; atau aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis; jangkauan pikir; kekuatan pikir. Sedangkan penalaran adalah hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.[1]
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.[2]

A.  Sejarah Pengetahuan yang diperoleh Manusia
1. Rasa Ingin Tahu
Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Perasaan ini merupakan salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.
Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab dikatakan wallahualam, artinya Allah yang lebih mengetahui atau wallahualam bissawab yang artinya Allah mengetahui sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya.[3]
2.  Mitos
Menurut Auguste Comte (1798-1857) bahwa dalam sejarah perkembangan manusia itu ada tiga tahap, yaitu tahap teologi (tahap metafiika), tahap filsafat, dan tahap positif (tahap ilmu).
Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain.
Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta yang menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap.[4]

B.  Perkembangan Fisik Tubuh Manusia
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.
Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.
Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.

C.  Metode Ilmiah dan Implementasinya
Pengetahuan tentang mitos, ramalan nasib berdasarkan perbintangan bahkan percaya adanya dewa diperoleh dengan cara berprasangka, berintuisi dan coba-coba (trial and error).
Suatu pengetahuan dapat dikatakan pengetahuan yang ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat antara lain: objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum. Salah satu syarat ilmu pengetahuan tersebut harus diperoleh melalui metode ilmiah. Kriteria metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian antara lain harus berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip-prinsip analisis, hipotesis, berukuran objektif serta menggunakan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Alur berpikir yang mencakup metode ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahapan kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah operasional metode ilmiah, yaitu perumusan masalah, penyusun kerangka berpikir, pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan simpulan.
Metode ilmiah mempunyai keterbatasan maupun keunggulan. Keterbatasan metode ilmiah adalah ketidaksanggupannya menjangkau untuk menguji adanya Tuhan, membuat kesimpulan yang berkenan dengan baik dan buruk atau sistem nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan. Sedangkan keunggulannya, antara lain: mencintai kebenaran yang objektif dan bersikap adil; kebenaran ilmu tidak absolut sehingga dapat dicari terus-menerus; mengurangi kepercayaan pada tahayul, astrologi maupun peruntungan, dan lain-lain.
Manusia memiliki kelebihan dibanding semua makhluk, antara lain :
a. Manusia dapat berpikir, sehingga manusia merupakan makhluk yang cerdas ( homo sapiens ). Dengan daya pikirnya manusia dapat mempertimbangkan apa yang akan dilakukan masa sekarang, atau masa depan dengan pengalaman yang dialaminya.
b. Manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebut sebagai manusia kerja ( homo faber ). Salah satu tindakan dan wujud budaya adalah barang buatan manusia ( artefact ). Alat-alat diciptakan manusia karena sadar kemampuan inderanya terbatas, sehingga alat-alat dibuat untuk mencapai tujuan, misal mikroskop, roda untuk kereta.
c. Manusia dapat berbicara ( homo longuens ), sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.
d. Manusia dapat hidup bermasyarakat ( homo socius ) tidak seperti binatang yang bergerombol yang hanya mengenal hukum rimba. Manusia bermasyarakat yang diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama.
e. Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi ( homo aeconomicus ). Dalam hukum ekonomi, semua kegiatan harus atas dasar untung rugi. Pada awalnya manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar (produksi dijual di pasaran) dan keuntungan semakin besar, sehingga meningkatkan produktivitas kerja.
f. Manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan lebih hebat dari manusia, sehingga manusia memiliki kepercayaan atau beragama ( homo religius ). Di samping keenam hal di atas, manusia disebut juga manusia berbudaya ( homo humanus ) dan manusia yang tahu akan keindahan ( homo aesteticus ).[5]
Manusia Berperasaan dan Rasional Manusia mempunyai akal budi. Akal yang menjadi sumber sifat rasional, sedangkan budi bersumber pada perasaan. Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Sedangkan rasional adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Paham tersebut bersumber pada akal manusia yang diolah dalam otak. Dengan berpikir yang rasional manusia dapat meletakkan hubungan-hubungan dari apa yang telah diketahui dan yang sedang dihadapi. Kemampuan manusia memperguna kan daya akalnya disebutkan intelegensi.
Cara manusia memperoleh pengetahuan :
a. Cara lama dengan masih mengandalkan perasaan daripada kebenaran pikiran, yaitu dengan prasangka, intuisi dan coba-ralat.
b. Cara baru yaitu dengan mempergunakan logika, yaitu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat. Logika yang bersifat kodratiah dan ilmiah.
Tahapan perkembangan pola pikir manusia :
1.    Antroposentris
Antroposentris ( anthropus = manusia, centrum = pusat ) adalah anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-galanya. Pandangan ini masih dalam tahap awal perkembangan pikiran manusia.
2.    Geosentris
Geosentris ( geo = bumi ) adalah anggapan bahwa bumi pusat alam semesta. Semua benda langit mengelilingi bumi merupakan anggapan yang berkembang sejak abad ke-6 SM. Tokohnya:
a. Thales (624-548 SM) yang dianggap orang pertama yang mempertanyakan dasar alam dan isinya. Thales percaya bintang-bintang bisa memancarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan hanya memantulkan sinar matahari ke bumi. Dikatakan bahwa bumi merupakan cakram yang mengapung di atas air.
b. Anaximender (610 – 546 SM) ialah orang pertama yang menyatakan bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub Kubah langit yang nampak adalah setengah bola dengan bumi sebagai pusatnya.
c. Pythagoras (580-500 SM) yang terkenal dengan dalil segitiga siku-siku.Di samping pelopor matematika, ia juga berkeyakinan bahwa bumi bulat dan berputar, sehingga menampakkan gerakan perputaran semu dari langit. Ia juga mengajarkan bahwa di bumi terdapat 4 unsur yaitu : tanah, air, udara dan api.
d. Erasthothenes (276-195 SM) ialah orang yang pertama menghitung ukuran bumi sebagai benda bulat.
e. Ptolomeus (127-151 SM) mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat jagad raya, berbentuk bulat, diam setimbang tanpa tiang penyangga
f.  Avicenna (Ibn-Shina abad 11), seorang ahli Ilmu Pengethuan, terutama dalam bidang Ilmu Kedokteran, Fiolosof.[6]
3.    Heliosentris
Heliosentris (Helios = matahari) adalah anggapan bahwa pusat alam semesta adalah matahari. Hal ini merupakan pendapat baru karena makin sempurnanya alat pengamat bintang berupa teleskop dan semakin meningkatnya kemampuan berfikir manusia yang terjadi pada tahun 1500 – 1600.
Sebagai tonggak sejarah Nicolous Copernicus (1473-1543) dengan pokok ajaran :
a. Matahari adalah pusat sistem solar sedangkan bumi adalah salah satu planet di antara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
b. Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
c. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548-1600). Ia memberikan kesimpulan lebih jauh lagi:
a.  Jagat raya tidak ada lagi.
b.  Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya.

Tokoh lain adalah Johannes Kepler (1571-1630), pendapatnya :
a. Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips dengan suatu fokus.
b. Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan ia bergerak menurut garis edarnya, luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama.
c. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet utk mengelilingi matahari secara penuh sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata palnet itu terhadap matahari.
Tokoh lain adalah Galileo (1564-1642) dengan penemuannya yaitu teleskop yang mutakhir. Ia menemukan bahwa ada empat buah bulan yang mengelilingi Yupiter, adanya gunung-gunung di bulan dan satu bintik hitam di matahari yang sangat penting untuk menghitung kecepatan rotasi matahari, adanya Mikly Way atau Bima Sakti. Dan yang sangat menakjubkan adalah ditemukannya cincin Saturnus.
4.    Galaktosentris
Galaktosentris (Galaxy : kumpulan jutaan bintang) merupakan anggapan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi. Paham tersebut berkembang sejak tahun 1920 setelah Amerika Serikat membuat teleskop raksasa, sehingga informasi tentang galaksi makin jelas diketahui orang.
Di California terdapat 2 buah observatoria : Mount Wilson dengan pemantul 1,5 meter dan Mount Palomar dengan pemantul 2,5 meter dan tahun 1976 berdiri observatorium Zelenchukskaya di Rusia.
Pengetahuan tentang galaksi Bima Sakti makin intensif, sementara itu perhatian ke galaksi yang lain mulai dikembangkan.
5.    Asentris
Asentris (a = tidak) merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat-pusatan dalam alam semesta ini, semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah.
Dengan paham ini manusia semakin kecil jika dihadapkan pada alam semesta yang tidak terbatas ukurannya, sehingga secara agama semuanya dikembalikan pada Tuhan sebagai Sang Pencipta.[7]





BAB III
PENUTUP

Penalaran adalah hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa ini.
Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Rasa ingin tahu itu berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.
Menurut A. Comte bahwa dalam sejarah perkembangan manusia itu ada tiga tahap, yaitu tahap teologi (tahap metafiika), tahap filsafat, dan tahap positif (tahap ilmu).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.
Cara manusia memperoleh pengetahuan :
a.  Masih mengandalkan perasaan daripada kebenaran pikiran
b. Dengan mempergunakan logika yang bersifat kodratiah dan ilmiah.
Tahapan perkembangan pola pikir manusia :
1.  Antroposentris
Antroposentris adalah anggapan bahwa manusialah yang menjadi pusat segala-galanya.
2.  Geosentris
Geosentris  adalah anggapan bahwa bumi pusat alam semesta.
3.  Heliosentris
Heliosentris adalah anggapan bahwa pusat alam semesta adalah matahari
4.  Galaktosentris
Galaktosentris merupakan anggapan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi
5.  Asentris
     Asentris merupakan anggapan bahwa tidak perlu lagi adanya pusat-pusatan dalam alam semesta ini karena semuanya beredar dalam konstelasi ilmiah







DAFTAR PUSTAKA


Ahmadi, Drs. H. Abu, Supatmo, Ir. A. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Aly, Drs. Abdullah, Rahma, Ir. Eny. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jasin, Drs. Maskoeri. 1986. Ilmu Alamiah Dasar. Surabaya: PT. Raja Grafindo Persada.
Mawardi, Drs., Hidayati, Ir. Nur. 2000. IAD-ISD-IBD. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Nasution, Dr. Rizali H., Hatta, Drs. H. Mohd. 1993. Ilmu Alamiah Dasar. Medan: PT.
            Pustaka Widyasarana.
Rizal, Fahrul, dkk. 2006. Antroposentris, Geosentris, Heliosentris, Galaktosentris, Asentris.
            Jakarta: Hijri Pustaka Utama.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. 2005.  Balai Pustaka.



[1] Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Balai Pustaka, 2005)
[2] Drs. Abdullah Aly, Ir. Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm. 4
[3] Dr. Rizali H. Nasution, Drs. H. Mohd. Hatta, Ilmu Alamiah Dasar, (Medan: PT.Pustaka Widyasarana, 1993), hlm.9
[4] Drs. Mawardi, Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000), hlm. 14
[5] Drs. H. Abu Ahmadi, Ir. A. Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), hlm. 14
[6] Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, (Surabaya: PT. Raja Grafindo, 1989), hlm. 8
[7] Fahrul Rizal, dkk., Antroposentris, Geosentris, Heliosentris, Galaktosentris, Asentris, (Jakarta: Hijri Pustaka Utama, 2006), hlm. 26-32

Minggu, 09 Desember 2012

MAKALAH "ASAL MULA KEHIDUPAN di BUMI


                                   MAKALAH
Asal Mula Kehidupan di Bumi
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : ROSDALIAH
NIM : 201202008
JURUSAN : EKONOMI PEMBANGUNAN
         STIE MUHAMMADYAH MAMUJU




BAB I
PENDAHULUAN
        Kehidupan memiliki pengertian yang berarti kegiatan suatu makhluk hidup setiap hari dan setiap waktu yang bertujuan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dan kehidupan sangat di butuhkan makhluk hidup untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
1.    Latar Belakang
Kita menyadari bahwa kehidupan sangatlah penting bagi kita semua sehingga kita membahas secara mendalam tentang Asal Mula Kehidupan di Bumi. Agar kita semua bisa mengetahui asal muasal kehidupan kita dan semoga pengetahuan yang akan di bagi makalah ini akan memajukan kesejahteraan hidup seluruh makhluk hidup di dunia. Makalah ini berjudul “Asal Mula kehidupan di Bumi” .
Makalah ini di buat untuk melengkapi uji kompetensi dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar, jurusan ekonomi pembngunan tahun 2012.
2. Tujuan
Tujuan Umum :
Ø  Diharapkan baik penyusun maupun pembaca dapat lebih memahami dan menerapkan Ilmu yang akan dibagi dalam makalah ini dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga baik penyusun maupun pembaca dapat menjadi contoh yang baik bagi lingkungannya.
Ø  Mengetahui modernisasi dan globalisasi serta dampaknya terhadap Kehidupan di muka bumi.
Ø  Mengetahui kondisi Alam atau bumi saat ini dan permasalahan yang ditimbulkan.
Ø  Dapat menentukan solusi yang tepat untuk menangani permasalahan kerusakan alam.
Tujuan Khusus :
Melengkapi uji kompentensi mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
3.    Manfaat
Ø  Untuk mengetahui kondisi Alam atau bumi saat ini dan permasalahan yang ditimbulkan.
Ø  Dapat menentukan solusi yang tepat untuk menangani permasalahan kerusakan alam.












BAB II
ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI
       Bumi kita dahulu terbentuk dalam keadaan hangat dan pijar yang secara perlahan – lahan bumi mengadakan kondensasi atau lebih dingin sehingga pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Bagian yang berbentuk cair membentuk samudera atau hidrosfer, sedangkan bagian yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer.
       Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup melangsungkan kehidupannya disebut biosfer. Dalam kehidupan makhluk hidup tersebut, terbentuk suatu sistem hubungan antara makhluk hidup dengan materi dan energi yang mengelilinginya.
Ciri – ciri sebuah benda hidup atau makhluk hidup ialah :
1.  Melakukan pertukaran zat atau metabolisme, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
2.  Tumbuh atau bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak.
3.  Melakukan reproduksi atau berkembangbiak.
4.  Memiliki irabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.
5.  Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.

a. Kapan Mulai ada kehidupan di Bumi
       Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun , namun hadirnya kehidupan diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun, dan berwal dari mahluk yang sangat sederhana.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda - tanda kehidupan atau fosil.

b. Dari mana asal kehidupan di Bumi
       Kita mengenal beberapa hipotesis tentang asal mula kehidupan. Perlu diketahui bahwa hipotesis yang dikemukakan para ahli tidak terlepas dari cara penalaran seseorang dari zaman ke zaman, oleh karena itu ada beberapa hipotesis yang agak kurang tepat kedengarannya. Namun sebaliknya, ada beberapa hipotesis yang benar bila ditinjau dari segi logika.
Berikut beberapa hipotesis atau teori tentang dari mana asal kehidupan di Bumi :
1.    Hidup dari Tuhan
Pendapat ini lebih dikenal dengan paham, Penciptaan Khusus yang mengandung arti bahwa Tuhan langsung turun tangan. Ilmuwan Tidak menolak anggapan ini, tetapi semacam itu diluar taraf dan batas ilmu pengetahuan. Pendapat ini dikenal dengan sebutan Teori Transedental , yang berpendapat bahwa semua ciptaan dari sisi “Religi “ adalah Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan itu luar jangkauan sains.


2.    Teori Cozmozoa
Teori ini mengatakan bahwa mahluk hidup berasal dari luar angkasa diperkirakan suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup dan benda hidup itu meruapakan suatu partikel – partikel kecil. Teori ini berdasarkan dua asumsi :
a. Benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini.
b. Hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antarbenda angkasa di bumi.
3.  Teori Fluger
Teori yang menyatakan bahwa bumi itu berasal dari suatu materi yang sangat panas sekali, yang mengandung Karbon dan Nitrogen sehingga terbentuk Cyanogen. Senyawa itu dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi, dan selanjutnya terbentuk zat protein protoplasma yang menjadi mahluk hidup.
4.    Teori Moore
Teori ini menyatakan bahwa Hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok atau pas dari bahan Organik pada saat bumi mengalami pendinginan dalam kondisi tersebut muncullah hidup itu .
5.    Teori Allen
Bahwa saat keadaan berdifusi ( bumi itu keadaannya seperti sekarang ), beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom, interaksi antara Nitrogen, Karbon, Hidrogen, Oksigen dan Sulfur, yang nantinya akan membentuk zat – zat yang difus yang akhirnya membentuk potoplasma benda hidup.
6.    Generatio Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya.
Contoh: Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus, cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur, dari gudang padi, ternyata munculah tikus.
Faham ini disebut juga abiogenesis makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur timbul cacing. faham ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles.
7.    Omne Vivum Ex Ovo
Fransisco Redi (1626-1697) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan sengaja disitu. Dari berbagai percobaannya yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur atau omne vivum ex ovo.
8.    Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 - 1799) juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kaldu, membuktikan bahwa jasad renik atau mikroorganisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah teorinya omne ovo ex vivo atau telur itu berasal dari makhluk hidup.
9.    Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya, agar tumbuh kehidupan yang baru atau disebut omne vivum ex vivo. Teori ini disebut juga teori Biogenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu tentu berasal dari yang hidup juga. Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan orang. Akan tetapi dengan demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi masalah yang belum terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa luar.
10.  Teori Urey
Harold Urey (1893) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O). Zat-zat itu merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sianr kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.
11.     Teori Oparis Haldane
Alenxande I. Oparin, ahli biologi Rusia mempublikasikan tentang asal mula kehidupan , Rangkuman pendapat itu adalah jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut pada saat atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas. Senyawa terebut ( asam Amino sederhana, Purin, basa pirimidin serta senyawa senyawa golongan gula, kemudian terbentuk pula senyawa polipedia asam - asam polinuleat dan polisakarida yang semuanya terbntuk berkat bantuan sinar ultraviolet, kilatan listrik, panas dan radiasi
Jasad Hidup Pertama disebut protobion, yang hidup dalam laut kira-kira 5-10 meter dibwah permukaan laut. Ditempat itulah mereka terhindar dari sinar ultraviolet intensitas tinggi dan sinar matahari yang mematikan. Ketika jasad hidup berkembang menjadi lebih sempurna dan mampu memproduksi oksigen maka lama kelamaan terdapat lapisan pelindung berupa Ozon di atmosfer bumi kemudian, kehidupan merayap di pantai dan akhirnya memenuhi daratan teori ini kembali ke teori Generatio Spontane tapi melalui proses evolusi ratusan juta tahun lamanya.

3. Apa Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Mati
       Sifat – sifat umum yang dapat dipakai untuk membedakan antara mahluk hidup dengan benda mati adalah :
Sifat - sifat Umum Mahluk Hidup dan Benda Mati :


Ø  Bentuk dan Ukuran
Makhluk hidup Mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sedangkan benda mati tidak.
Ø Contoh: Batu ada yang sebesar butir pasir, dan ada yang sebesar gunung, sedangkan manusia bentuk dan ukuran tubuhnya tertentu.
Ø  Komposisi Kimia
Makhluk hidup Mempunyai komposisi kimia tertentu yang terdiri dari unsur – unsur Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Belerang, atau Sulfur, Fosfor dan sedikit Mineral. Benda mati komposisinya tidak tentu.
Ø  Organisasi
Setiap mahluk hidup terbentuk dari sel- sel. Sel – sel ini membentuk jaringan, lalu jaringan ini membentuk organ, Sistem Organ ini membentuk proses hidup. Pada Benda mati misalnya batu, susunannya yang kompleks adalah hasil dan unsur pokoknya.
Ø  Metabolisme
Pada makhluk hidup terjadi Pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau pernafasan, sekresi dan ekresi. Benda mati tidak mengalami hal – hal tersebut.
Ø  Iritabilasi
Maksudnya Mahluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan pada sekitarnya, misal cahaya, gerakan, kelembapan dan suhu. Besarnya reaksi tak seimbang besarnya aksi. Pada benda mati reaksinya seimbang dengan aksi.
Ø  Reproduksi
Pada mahluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat mahluk hidup itu menjadi banyak. Sedangkan benda mati tidak.
Ø Tumbuh dan mempunyai Daur Hidup
Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup, artinya melalui proses kelahiran, tumbuh dewasa dan mati. Benda mati mengecil dan membesar karena pengaruh luar seperti halnya pada kristal. Ketujuh hal tersebut merupakan perbedaan yang umum yang terdapat antara makhlik hidup dan benda mati jadi bukan kriteria untuk menetapkan bahwa sesuatu itu ialah makhluk hidup hanya diperlukan tiga hal saja yakni mampu mengadakan :
a)  Metabolisme termasuk respirasi (bernapas)
b)  Reaksi terhadap rangsangan dengan tujuan untuk mempertahankan diri.
c)  Pertumbuhan dan reproduksi
Beberapa contoh makhluk tingkat rendah antara lain adalah :
1.    Virus
Bila rantai senyawa gula – fosfat – purin – pyrimidin suatu asam amino pada percobaan miller itu bertambah panjang dan semakin kompleks, maka akan terbentuk DNA (Deoxvribo Nucleic Acid) dan selanjutnya terbentuk virus. Penemuan virus sejalan dengan ditemukannya mikroskop elektron oleh Knoll dan Ruska pada tahun 1932 di Jerman, karenaa virus berukuran sangat halus kira – kira 10 – 30 milimikron. Berbagai jenis virus telah ditemukan dan mempunyai beragam bentuk seperti bulat, lonjong, kubus atau pun seperti batang. Sifatnya aneh karena dapat di kristalkan sebagai zat kimia biasa, ditanam dalam tumbuhan atau hewan dan juga dapat bertambah banyak.
Pertambahan virus masih ada dua pendapat, yakni :
a)  Virus melakukan reproduksi sebagaimana halnya makhluk hidup lain
b)  Virus itu tak dapat memperbanyak diri melainkan organisme tempat virus itu berada dapat membentuk duplikat virus tadi.
Beberapa jenis virus menyebabkan berbagai penyakit, misalnya mozaik pada tembakau, tomat, mentimun, waluh, jipang, dan lain–lain. Pada manusia, penyakit campak, cacar, cacar air, influenza, polio, kutil, demam kuning, hepatitis infectious dan lain – lain. Sedangkan pada hewan antara lain penyakit anthrax, rabies, psitacosis, pes sapi, dan lain – lain.
2.    Bakteriofag
Tingkat yang lebih tinggi derajatnya dari virus adalah bakteriofag. Ia sudah boleh dianggap hidup sesungguhnya karena ia dapat hidup dalam substrat buatan.
Tubuhnya terdiri dari rantai DNA yang dikelilingi protein dan dapat bereproduksi. Hidup sebagai parasit yang menyerang bakteridengan jalan memberi/melubangi tubuh bakteri. Ia berbuat demikian karena ukurannya jauh lebih kecil dari pada bakteri dan sedikit lebih besar dan virus yaitu 30–20 milimikron. Berbentuk seperti kendi.
3.    Rickettsia
Taraf makhluk hidup yang lebih tinngi dari backteritofag adalah Rickettsia. Ia sudah mempunyai RNA (Ribose Nucleic Acid) yaitu suatu asam dalam Inti sel yang biasanya berada di luar inti sel pada organisme bertaraf tinggi. Ukurannya 0,3 – 0,5 mikron, sedemikian kecilnya sehinnga tak dapat di saring. Tapi tak dapat berbiak dalam medium yang tak hidup. Rickettsia penyebab demam, cacar dan tipus.
4.    Bakteri
Bakteri merupakan mikroba yang sangat beragam dalam hal bentuk dan perilakunya. Ia digolongkan kedalam tumbuhan karena berdinding tubuh tebal. Ukurannya 0,5 – 0,7 mikron bergantung pada macam bakteri. Meskipun bakteri tidak memiliki inti sel, tetapi DNA dan NA ada dalam tubuhnya. Ia dapat di biakkan dalam medium buatan. Bakteri sering dogolongkan ke dalam ragi/jamur karena tidak memiliki hijau daun sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jadi, kehidupannya tergantung kepada bahan organik yang sudah mati (saprofitis) atau menjadi parasit pada makhluk hidup lain. Pada umumnya bakteri hidup subur pada suhu 20 - 35˚C,ada pula bakteri yang tahan pada suhu 80˚C seperti di sumber air panas vulkanik. Dalam proses pembusukan, semua bahan organik hancur menjadi bahan anorganik. Oleh karena itu hampir semua  proses pembusukan merupakan fenomena pembiakan bakteri, maka bakteri itu disebut pula mikroba pembusuk atau pengurai.
5.    Protozoa
Protozoa sering disebut hewan bersel tunggal, Karena dinding tubuhnya tipis sekali dan berperilaku seperti hewan dalam arti mobilitas (pergerakan) dan cara makan. Ukuran tubuhnya 20 – 100 mikron, memiliki inti sel yang masif dan tubuh kental yang dinamakan protoplasma. Protozoa ada yang hidup bebas di alam ada pula yang menjadi parasit. Tak dapat berbiak dengan cara membelah diri.
BAB III
PENUTUP
1.    Kesimpulan   
       Dari segala semua yang telah diterangkan diatas telah dimpulkan beberapa point – point penting yang dapat dipetik dari makalah tentang asal mula kehidupan di bumi. Point – point penting tersebut adalah :
Ø  Bahwa Asal mula kehidupan itu sampai sekarang masih diperdebatkan dan belum diketahui dengan pasti dari mana dan kapan evolusi kehidupan telah ada.
Ø  Kehidupan telah menciptakan peradaban baru bagi makhluk hidup.
Ø  Kehidupan sangat diperlukan makhluk hidup untuk melestarikan jenisnya.
Ø  Semua makhluk hidup mengalami Evolusi dari masa ke masa.

2.    Saran
       Jagalah alam kita dari kerusakan alam seperti pembakaran hutan dan pemanasan global. Karena sesungguhnya alamlah yang memberikan kehidupan bagi kita semua makhluk hidup tanpa terkecuali. Apabila Alam kita hancur maka kehidupan di dunia akan hancur pula.





DAFTAR PUSTAKA